My Ta’aruf Story – The End

29 Agustus 2020 – Akad Pernikahan
Pagi ini saya dan keluarga tiba di lokasi akad yang bertempat di Masjid Nurul Huda Pulomas. Setibanya di lokasi, saya langsung menuju ruang pengantin pria untuk berganti baju akad dan menunggu hingga acara di mulai.
Acara di mulai dengan penyambutan yang di sertai simbolisasi penyerahan seserahan. Saya pun masuk ke aula masjid dan duduk di tempat prosesi akad. Alhamdulillah, jumlah orang yang hadir tidak banyak sehingga kami dapat menjalankan protokol kesehatan dengan optimal. Acarapun di lanjutkan dengan pembacaan hadiah pernikahan berupa surat Al Mulk.

Meskipun sudah berlatih selama sebulan untuk mempersiapkannya namun suasana di sana berbeda membuat saya agak grogi dalam membaca Al-Qur’an surat 67 tersebut. Selain grogi, efek lelah karena kurang tidur pun ternyata mempengaruhi fisik sehingga masih kurang optimal ketika tampil membacakan hafalan tersebut.
Acara berikutnya dilanjutkan dengan prosesi akad oleh penghulu. Peristiwa ini yang paling menegangkan karena setelah ijab kabul di lakukan maka di dalam nya berisi amanah yang kelak akan di pertanggung jawabkan di akhirat nanti. Setelah prosesi akad, acara di lanjutkan dengan acara sungkeman. Akhirnya acara pernikahan telah selesai, sekitar 2 jam tak terasa berlalu, begitu singkat namun bermakna. Setelah acara selesai, waktu tersisa dimanfaatkan untuk sesi foto bersama keluarga dan kerabat sebagai pengikat kenangan momen yang begitu berkasan ini.

31 Desember 9999 – The Next Level Ta’aruf
Setelah akad pernikahan kami laksanakan, maka perjalanan panjang untuk berta’aruf memasuki level selanjutnya. Banyak hal yang masih saya belum kenal tentang sosok akhwat, maka dengan nikmat umur yang tersisa ini semoga ta’aruf yang kami jalani bukan hanya di dunia namun juga sampai akhirat. Aamiin.

About catatanis

Pemuda yang ingin berbagi karena Allah Ta'ala

Posted on 29 November 2020, in My Journey and tagged . Bookmark the permalink. 1 Komentar.

  1. Masyaallah tabarakallah, terima kasih sudah menuliskan pengalaman ya, banyak hikmah yang saya petik

Tinggalkan komentar